Tugas Cerita Rakyat (Samuel)
Rara
Jongrang
Konon di Jawa Tengah terdapat dua kerajaan yang bertetangga,
Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Pengging adalah kerajaan yang subur dan
makmur, dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana bernama Prabu Damar Maya.
Prabu Damar Maya memiliki putra bernama Raden Bandung Bondowoso (Bandawasa)
yang gagah perkasa dan sakti. Sedangkan kerajaan Baka dipimpin oleh raja danawa
(raksasa) pemakan manusia bernama Prabu Baka. Prabu Baka dibantu oleh seorang
Patih bernama Patih Gupala yang juga adalah raksasa. Meskipun berasal dari
bangsa raksasa, Prabu Baka memiliki putri cantik bernama Rara Jonggrang.
Untuk memperluas kerajaannya dan merebut kerajaan Pengging,
Prabu Baka bersama Patih Gupala melatih balatentara dan menarik pajak dari
rakyat untuk membiayai perang. Setelah persiapan matang, Prabu Baka beserta
tentaranya menyerbu kerajaan Pengging. Pertempuran meletus di kerajaan
Pengging. Banyak korban jatuh dari kedua belah pihak. Akibatnya rakyat Pengging
menderita kelaparan, kehilangan harta benda, dan banyak yang tewas. Demi
mengalahkan para penyerang, Prabu Damar Moyo mengirimkan putranya, Pangeran
Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka. Pertempuran antara
keduanya begitu hebat, dan berkat kesaktiannya Bandung Bondowoso berhasil
mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupala mendengar kabar
kematian junjungannya, ia segera melarikan diri mundur kembali ke kerajaan
Baka.
Pangeran Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupala hingga
kembali ke kerajaan Baka. Ketika Patih Gupala tiba di Keraton Baka, ia segera
melaporkan kabar kematian Prabu Baka kepada Putri Rara Jongrang. Mendengar
kabar duka ini sang putri bersedih dan meratapi kematian ayahandanya. Setelah
kerajaan Baka jatuh ke tangan balatentara Pengging, Pangeran Bandung Bondowoso
menyerbu masuk ke dalam Keraton (istana) Baka. Ketika pertama kali melihat
Putri Rara Jonggrang, seketika Bandung Bondowoso terpikat oleh kecantikan sang
putri. Ia jatuh cinta dan melamar Rara Jonggrang. Akan tetapi sang putri
menolak lamaran itu, karena ia tidak mau menikahi pembunuh ayahandanya dan
penjajah negaranya. Bandung Bondowoso terus membujuk dan memaksa agar sang
putri bersedia dipersunting. Akhirnya Rara Jonggrang bersedia dinikahi oleh
Bandung Bondowoso, tetapi sebelumnya ia mengajukan dua syarat yang mustahil
untuk dikabulkan. Syarat pertama adalah ia meminta dibuatkan sumur yang
dinamakan sumur Jalatunda, syarat kedua adalah sang putri minta Bandung
Bondowoso untuk membangun seribu candi untuknya. Meskipun syarat-syarat itu
teramat berat dan mustahil untuk dipenuhi, Bandung Bondowoso menyanggupinya.
Sang pangeran berhasil menyelesaikan sumur Jalatunda dengan
kesaktiannya. Setelah sumur selesai, Rara Jonggrang berusaha memperdaya sang
pangeran dengan membujuknya untuk turun ke dalam sumur dan memeriksanya.
Setelang Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur, sang putri memerintahkan Patih
Gupala untuk menutup dan menimbun sumur dengan batu, mengubur Bondowoso
hidup-hidup. Akan tetapi Bandung Bondowoso berhasil keluar dengan mendobrak
timbunan batu itu karena sakti. Bondowoso sempat marah akibat tipu daya sang
putri, akan tetapi sang putri berhasil memadamkan kemarahan sang pangeran
karena kecantikan dan rayuannya.
Untuk mewujudkan syarat kedua, sang pangeran bersemadi dan
memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit dari dalam bumi. Dengan
bantuan makhluk halus ini sang pangeran berhasil menyelesaikan 999 candi.
Ketika Rara Jonggrang mendengar kabar bahwa seribu candi sudah hampir rampung,
sang putri berusaha menggagalkan tugas Bondowoso. Ia membangunkan dayang-dayang
istana dan perempuan-perempuan desa untuk mulai menumbuk padi. Ia kemudian
memerintahkan agar membakar jerami di sisi timur. Mengira bahwa pagi telah tiba
dan sebentar lagi matahari akan terbit, para makhluk halus lari ketakutan
bersembunyi masuk kembali ke dalam bumi. Akibatnya hanya 999 candi yang
berhasil dibangun dan Bandung Bondowoso telah gagal memenuhi syarat yang
diajukan Rara Jonggrang. Ketika mengetahui bahwa semua itu adalah hasil
kecurangan dan tipu muslihat Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso amat murka dan
mengutuk Rara Jonggrang menjadi batu. Sang putri berubah menjadi arca yang
terindah untuk menggenapi candi terakhir. Menurut kisah ini situs Keraton Ratu
Baka di dekat Prambanan adalah istana Prabu Baka, sedangkan 999 candi yang
tidak rampung kini dikenal sebagai Candi Sewu, dan arca Durga di ruang utara
candi utama di Prambanan adalah perwujudan sang putri yang dikutuk menjadi batu
dan tetap dikenang sebagai Lara Jonggrang yang berarti "gadis yang
ramping".
1. Hal-hal yang menarik :
- Bandung
Bondowoso sakti
- Prabu Baka
raksasa pemakan manusia
- Bersemedi
untuk memanggil makhluk halus, jin, setan, dan dedemit
- Membuat
sumur dan seribu candi dalam waktu singkat
- Rara
Jonggrang berubah menjadi batu (arca)
2. Amanat dalam cerita :
Kita tidak boleh
mempermainkan/menipu/mencurangi seseorang karena itu adalah perbuatan yang
tidak terpuji, jika kita melakukannya maka ada balasan yang akan kita terima.
Kita juga tidak boleh memaksakan kehendak orang lain karena setiap orang
memiliki hak.
3. Persamaan dengan cerita lain :
- Dikutuk menjadi batu (Malin
Kundang)
- Memaksa untuk menikah
(Sangkuriang)
4. Persamaan dalam kehidupan sehari-hari :
- Masih banyak orang yang memaksa
untuk menikah padahal salah satu orang tidak setuju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar